Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2011

Apakah Strategi Guru tentang Gaya Mendalam/Dangkal dalam Dikotomi Gaya Belajar dan Berpikir Dapat Meningkatkan Kemampuan?

Gaya mendalam/dangkal adalah sejauh mana murid mempelajari materi pelajaran dengan suatu cara yang membantu mareka memahami makna materi (gaya mendalam) atau sekedar mencari apa-apa yang perlu dipelajari (gaya dangkal). Strategi guru dalam membantu pelajar dangkal agar berpikir secara mendalam, yaitu: ·          Pantau murid untuk mengetahui mana yang merupakan pembelajaran dangkal ·          Diskusilah dengan murid bahwa ada yang lebih penting dari sekedar mengingat materi ·          Ajukan pertanyaan dan beri tugas yang mensyaratkan murid untuk menyesuaikan informasi dengan kerangka yang lebih luas ·          Jadilah seorang model yang memproses informasi secara mendalam, bukan sekedar mamberi informasi di permukaan saja ·          Jangan menggunakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban ya atau tidak Sebagai contoh, ada seorang guru yang suka memantau muridnya. Semua muridnya dalam mempelajari materi berbeda-beda. Ada yang suka mempelajari materi sedalam-dalamnya. Maksudnya, a

Bagaimana Membuat Murid yang Tidak Tertarik untuk Belajar Menjadi Tertarik untuk Belajar?

Brophy (1998) percaya bahwa problem motivasi paling sulit adalah murid yang apatis, tidak tertarik belajar, atau teralienasi atau menjauhkan diri dari pembelajaran sekolah. Untuk mendekati murid yang apatis ini dibutuhkan usaha terus-menerus untuk mensosialisasikan kembali sikap mereka terhadap prestasi sekolah (Murdock 1999). Adapun beberapa cara untuk mendekati murid yang tidak tertarik atau teralienasi (Brophy, 1998), yaitu : ·          Kembangkan hubungan positif dengan murid ·          Buat suasana di sekolah menjadi menarik ·          Ajari mereka strategi untuk membuat belajar menjadi menyenangkan ·          Pertimbangkan penggunaan mentor Sebagai contoh, sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah saya mempunyai teman yang sama sekali tidak tertarik untuk belajar. Saat yang lain sedang mencatat  materi atau mendengarkan guru yang sedang menjelaskan, teman saya ini tidak mendengarkan ataupun mencatat. Dia asyik mengajak teman sebangkunya untuk bermain. Semua guru pada ken

Hujan Terindah & Terburuk

Gambar
Lahirlah seorang anak yang sudah lama dinantinya. Ia begitu semangat meyambut kedatangan anaknya. Semua sudah disiapkannya dari lama. Ketika mendengar suara tangisan anak pertamanya, ia begitu senang dan ia mulai meneteskan air mata. “Alhamdulillah”, kata lelaki itu. Sekarang, ia sudah menjadi seorang ayah. Hari-hari barunya dimulai dan dilewati bersama sang buah hati. * “Kring… kring… kring…”, bunyi telepon rumah. Lelaki itu pun bergegas mengangkatnya. Sang istri lagi memandikan anaknya. “Telepon dari siapa,yah?”, tanya istrinya. Tapi, tidak ada jawaban dari lelaki itu. Sambil menggendong anaknya, si istri mendekati suaminya. Dilihatnya muka lelaki itu begitu sedih dan mengeluarkan air mata. Lalu, lelaki itu menutup teleponnya. “Ayah masuk Rumah Sakit dan ingin ketemu sama anak kita ”, kata lelaki itu kepada istrinya dengan terbata-bata. Suasana di rumahnya berubah menjadi hening. Hanya suara tangisan dari sang istri dan celoteh dari sang anak yang terdengar. Saat itu juga, lelaki it

Metode Pembelajaran Seperti Apakah yang Bisa Membantu Murid untuk Bisa Memahami Materi?

Sewaktu saya SMP, metode di sana yang diterapkan adalah teacher-centered. Proses pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru lebih banyak menjelaskan dan murid hanya mendengarkan. Tapi ada guru saya, yang menggunakan metode itu dapat membuat muridnya paham. Guru saya ini, suka mengulang-ulang kalimat atau kata yang penting. Jadi, muridnya pun jadi ingat materi yang disampaikan. Guru saya ini, juga menerangkan materi dengan bahasanya sediri atau bahasa yang lebih sederhana agar muridnya lebih mudah untuk memahami materi. Setiap ada soal atau kasus, guru saya ini menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Sehingga, muridnya jauh lebih paham dan bisa membantu murid untuk menyelesaikan problem-nya. Dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan soal, guru saya ini membuat atau membagi kategori-kategori dari soal tersebut yang memudahkan kami untuk memahami soal tersebut. Lalu guru saya, setelah membuat atau membagi kategori tersebut menggabungkannya. Dari situlah, kami tahu jawabannya dan men

KOMENTAR PERKULIAHAN 08 MARET 2011

Johari windows atau Jendela Johari mencerminkan bagaimana kita mengenal diri kita dan orang lain. Dalam perkuliahan tanggal 08 Maret 2011, kami diminta oleh dosen pengampu untuk mendeskripsikan teman-teman. Setelah membuat deskripsinya, kami bersama-sama mengevaluasinya. Lalu, kami diminta untuk menghubungkan dengan teori-teori yang ada. Sebenarnya, bagian ini yang lumayan sulit bagi saya. Karena, teori kognitif lumayan banyak. Saya lebih menggunakan teori Piaget untuk mendeskripsikan teman-teman dan mengetahui apa yang teman deskripsikan tentang saya. Piaget mengatakan ada dua proses yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan beradaptasi, yaitu: Asimilasi dan Akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Asimilasi itu proses pengamatan. Dimana, kita mengamati sesuatu dan informasi yang kita dapat itu, kita masukkan kedalam pikiran kita. Lalu, kita bisa menilainya. Ini lebih