PAEDAGOGI, TIK, DAN FENOMENA KONTEMPORER



Seorang guru yang efektif harus menghabiskan banyak waktu untuk pertanyaan-pertanyaan strategis yang berkaitan dengan masalah-masalah paedagogi. Bagaimana mengelola pembelajaran dengan baik? Bagaimana menjangkau anak-anak secara individual? Bagaimana memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak? Dalam satu periode kelas, seorang guru mesti mampu menyapa setiap siswa setidaknya sekali.
Sebagian besar dalam dua dekade terakhir ini, kita telah keliru karena energi yang kita pakai, kita fokuskan pada pembelajaran perangkat lunak yang baru dan fungsi alat-alat baru dan terlalu sedikit member perhatian untuk paedagogi, yaitu cara menggunakan alat-alat baru tersebut secara efektif untuk memaksimalkan hasil belajar siswa.
Dalam beberapa dekade terakhir banyak sekolah telah berjanji bahwa jaringan sekolah sering dikombinasikan dengan penggunaan teknologi baru yang akan merevolusi ruang kelas dan membawakan sebuah renaisans belajar. Guru dituntut untuk percaya bahwa pembelian peralatan yang baik akan memungkinkan mereka melewati tuntutan yang menantang peningkatan teknologi. Akan tetapi, jika guru gagal mengkombinasikan teknologi tersebut dengan paedagogi, harapan untuk memaksimalkan hasil belajar siswa akan terasa hambar.
Sejalan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran, penggunaan laptop bagi siswa makin menjadi sebuah kebutuhan. Berikut adalah manfaat lapto bagi siswa, yaitu:

  • Menulis secara cepat dan baik
  •  Memperluas pengetahuan
  • Meningkatkan prestasi – skor hasil belajar yang lebih tinggi
  • Meningkatkan keterampilan untuk persiapan memasuki dunia kerja sektor modern
  • Meningkatkan efisiensi belajar mengajar
  • Meningkatkan motivasi siswa dan keterlibatan siswa
  • Memperkaya persiapan untk hidup pada percaturan global
  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
  • Meningkatkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
  • Memperpendek waktu kerja

Seorang guru bertanggungjawab untuk mempromosikan pentingnya belajar bagi siswa. Guru harus menjadi pembelajar sejati agar dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus mengalami percepatan, termasuk kemajuan di bidang paedagogi itu sendiri. Berikut ini adalah bukti bahwa siswa belajar dengan baik jika guru:
  • Menciptakan lingkungan yang menunjang pembelajaran
  •  Mendorong pemikiran reflektif dan tindakan
  •  Meningkatkan relevansi pembelajaran baru 
  • Memfasilitasi pembelajaran bersama
  •  Membuat sambungan ke pembelajaran dan pengalaman sebelumnya
  •  Cukup memberikan kesempatan untuk belajar
  •  Menyelidiki hubungan belajar-mengajar
Belajar tidak dapat dipisahkan dari konteks budaya dan sosial. Siswa dapat belajar dengan baik ketia mereka merasa diterima, menikmati hubungan positif dengan sesama siswa dan guru, dan ketika mereka dapat menjadi aktif, terlibat sebagai anggota masyarakat belajar. Guru yang efektif membina hubungan yang positif dalam lingkungan yang peduli, inklusif, non-diskriminatif, dan kohesif.
Seiring berjalannya waktu, siswa akan mengembangkan kreativitas, mengembangkan kemampuan yang mereka miliki untuk belajar kritis tentang informasi dan ide, kemampuan metakognisi yang berupa kemampuan mereka berpikir tentang pemikiran mereka sendiri. Guru mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki.
Guru yang efektif merangsang keingintahuan siswanya, meminta siswa untuk mencari informasi dan ide-ide yang relevan, dan menantang mereka untuk menggunakan atau menerapkan apa yang mereka temukan dalam konteks baru atau dengan cara yang baru.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki pengaruh besar pada dunia dimana orang muda hidup. Demikian pula dengan e-learning, yaitu belajar yang didukung atau difasilitasi oleh TIK, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan dimensi paedagogi. Ada beberapa manfaatnya, yaitu:
1.      Membantu pembuatan koneksi yang memungkinkan siswa untuk masuk dan menjelajahi lingkungan belajar yang baru, mengatasi hambatan jarak dan waktu.
2.      Memfasilitasi pembelajaran bersama dengan memungkinkan siswa untuk bergabung atau menciptakan komunitas pelajar yang memperpanjang kegiatan belajar secara lebih baik di luar kelas.
3.      Membantu dalam penciptaan lingkungan yang menunjang pembelajaran dengan menawarkan sumber daya yang memperhitungkan individu, budaya, atau perbedaan perkembangan.
4.      Meningkatkan kesempatan untuk belajar bagi siswa dengan menawarkan pengalaman virtual dan alat-alat yang menghemat waktu mereka, sehingga memungkinkan mereka belajar lebih lanjut.

TIK telah member warna sendiri dalam proses pembelajaran, serta melahirkan pemikiran baru di bidang paedagodi.  Dengan sistem pembelajaran yang makin interaktif, tugas utama guru tidak untuk memahami dan melaksanakan organisasi de-novo, atau diisolasi dari peserta didik di dalam kelas. Sebaliknya, seorang guru tampil dengan peran khusu menciptakan jenis lingkungan yang kaya dalam organisasi yang produktif, serta dapat memunculkan interaksi dari semua peserta. Guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan merangcang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam arah yang menarik dan produktif bagi semua siswa. Pada akhirnya, seorang guru menjadi pesintesis utama dan reflector, orang yang memiliki tanggung jawab untuk membuat aktivitas kelas terlihat dan bermakna bagi semua peserta didik.

Sumber : Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragi, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Hasil Wawancara Terhadap Guru

Apakah Strategi Guru tentang Gaya Mendalam/Dangkal dalam Dikotomi Gaya Belajar dan Berpikir Dapat Meningkatkan Kemampuan?

HASIL DISKUSI TEORI GESTALT